Perjalanan Bulan, Hisab, Ru’yat dan…Ru’yat Palsu!

Kali ini penulis akan mengupas bulan, benda langit penting bagi muslim tetapi paling syusyah…pff
Karena penulis masih tahap belajar, bila ada yang salah mohon dikoreksi tetapi bila benar, sudah pasti datang dari Allah SWT 🙂
Di artikel ini seperti sebelumnya tidak akan dibahas siapa mengelilingi siapa, tetapi akan di bahas penampakan dari bumi.


http://www.ppcindo.com/show.js
============================================================
*update 30 Agustus 2011*

Baca selebihnya »

Ketika Hilal/ Crescent (Moon) menunjukkan arah Kiblat?

Jujur saja, penulis masih belum mampu mempelajari benda langit yang satu ini, Moon, saking rumitnya:P

===
Malam ini (12 Maret 20.00 WIT) penulis berencana melihat acara pembukaan MTQ Halmahera Utara yang diadakan di kota Tobelo, kota mayoritas nasrani. Kota dimana beberapa tahun silam, waktu kerusuhan, kondisi sangatlah mencekam. Semua muslim (minoritas) mengungsi dari kota ini. Sekarang semua sudah berubah. Dengan kesadaran tinggi masyarakat, toleransi keagamaan mulai dipupuk kembali.


Dengan memakai kendaraan truk, Penulis duduk disamping sopir. Saat itu langit cerah dengan bulan sabit muda yang diperkirakan pada posisi SEPERDELAPAN kalender hijriyah. Sesekali melihat jalanan diselingi menikmati hamparan langit.
Arah perjalanan adalah timur tenggara, sehingga penampakan Hilal/ Crescent yang disebelah barat hanya sesekali bisa terlihat. Tiba-tiba penulis tertegun saat berkesempatan melihat Hilal/ Crescent…
Dengan posisi sedemikian rupa di sebelah barat laut rasi Orion, dalam gugusan rasi Taurus, dan hampir segaris dengan “sabuk Orion”, apakah malam ini Hilal/ Moon “sedang” menunjukkan arah Kiblat?

Hampir satu jam perjalanan dari Galela mulai memasuki kota Tobelo, ibukota kabupaten Halmahera Utara.
“Dimana acara pembukaan MTQ-nya pak Dok?” tanya pak Dayat, sopir truk.
“Di Pendopo Kabupaten….kalau tidak salah…”jawab penulis memperkirakan, karena juga tidak tahu. Hanya berdasarkan petunjuk 2 hari yang lalu penulis sempat melewati jalan di depan pendopo, yang penuh kesibukan memasang tenda terop & menghias panggung. Spanduk MTQ bertebaran di sekeliling jalan.

Truk berbelok ke kanan/ barat, ke arah Kampung Cina atau kampung muslim. Nah! 50 meter di depannya ada masjid. sedangkan di ufuk sana ada Hilal/ Crescent. Truk berjalan perlahan melewati depan masjid, mata penulis terus menatap Hilal/ Crescent di kejauhan…
Hingga suatu saat posisi antara penulis (truk)-masjid-Hilal/ Crescent dalam satu garis lurus. Terlihat SEKILAS bahwa arah Kiblat masjid lurus menghadap Hilal/ Crescent. Karena SEKILAS inilah yang membuat penasaran lebih lanjut….
Apakah saat itu Hilal/ Crescent/ Moon menunjukkan arah kiblat??
===

Sepulang dari Tobelo penulis segera membuka program andalan Navigator Light v.1. Posisi Moon tanggal 12 Maret 2008 jam 21.00 WIT sebagai berikut:
=====
Moon 12/03/2008 12:00:00 GMT:
Dec:24°26.4′N
RA: 3:31:12
GHA:297°42.4′

=====
Dec dan RA (Right ascension) adalah koordinat benda langit yang biasa dipakai oleh para astronom. sedangkan untuk kepentingan navigasi langit, biasanya Navigator memakai Dec dan GHA (Greenwich Hour angle). Lebih lanjut tentang GHA baca artikel sebelumnya Penentuan arah Kiblat dengan Bintang. Sedangkan Skema Perkiraan arah Kiblat (Lihat halaman Download, menunjukkan bahwa posisi Ka’bah berada di Dec:21,42°LU dan GHA: 320,17°(Angka warna HIJAU di sepanjang ekuator)

Pembahasan:
Malam itu Moon berada di atas pantai perbatasan Pakistan-Iran. Artinya TELAH dan AKAN menunjukkan arah kiblat.
– TELAH; karena telah berada di deklinasi 24°26.4′N (Deklinasi Ka’bah= 21,42°LU).
– AKAN; karena setelah mencapai deklinasi/ penyimpangan terjauh, Moon akan kembali lagi untuk melintasi Ekuator, tetapi sebelumnya akan melintasi Ka’bah lebih dulu. Kapan?
Setelah mengotak-atik program Navigator Light diperoleh hasil sabagai berikut:
===
Moon 03/11/2008 12:35:00 GMT
GHA:320°03.7′ Dec:20°20.1′N

===
Moon 03/17/2008 18:25:00 GMT
GHA:319°22.0′ Dec:19°22.2′N

===

Mari kita buat gambarnya. Diameter Moon yang terlihat dari permukaan bumi adalah 2°2′ (derajat-menit busur) (2):

11 Maret 2008 jam 19:35 WIB


18 Maret 2008 jam 01:25 WIB

Tidak akurat, tetapi cukup membantu bagi yang tinggal di perkotaan (Cuma bisa lihat Sun & Moon).

KESIMPULAN
Bulan ini, Maret 2008 kalibrasi arah Kiblat dari semua tempat dipermukaan bumi bisa dilakukan pada tanggal:
1. 11 Maret 2008 jam 19:35 WIB, (sudah telat hik..) dan
2. 18 Maret 2008 jam 01:25 WIB

Genghis Khun

Dilema Muharram 1429

Flash back 09 Desember 2007:
Seluruh astronom tau bahwa saat itu Moonset terjadi lebih dulu kemudian disusul sunset.
Anehnya ada kesaksian di Saudi Arabia yang mengklaim telah melihat crescent.
Bodo-bodone; kalo si A loncat ke laut lebih dulu lalu disusul si B. Apakah masuk akal bila ada yang mengklaim melihat si A belum loncat??


Akhirnya, dengan ‘terpaksa’ 1 Dzulhijah = 10 Desember 2007. Oleh karena itu kemarin sebagian saudara kita ada yang melakukan shalat Id hari rabu, 19 desember 2007. 8 Januari 2008.
Program Accurate Times menyatakan bahwa ijtima’/ konjungsi terjadi pada jam 11:37 GMT atau 14:37 waktu Saudi (atau 18.37 WIB). Menurut Odeh:
The Crescent Visibility is: Not Visible Even With Optical Aid.
Jadi di saudi tidak mungkin bisa terlihat crescent, kecuali ada kesaksian palsu (lagi?). Meskipun demikian, Saudi atau saudara-saudara kita di Ind yang kemaren shalat Id tgl 19 Des 07 berkonsekuensi; besoknya (9 Jan 08) sudah HARUS masuk 1 Muharram karena tidak mungkin Dzulhijah 31 hari(?) Jadi harus ada kesaksian palsu (lagi)
== Secara astronomis tidak mungkin 1 Muharram=9 Jan 08 di Arab Saudi. ==
Bila di Saudi 1 Muharram HARUS 9 jan 08, di Indonesia golongan Muhammadiyah yang mengandalkan hisab & wujudul hilal sudah pasti 1 muharram= 10 Jan 08. Sedangkan NU mesti menunggu hasil ru’yat tgl 9 Jan dulu.
Visibilitas daerah Indonesia 9 jan’08 berdasarkan ODEH;
Could Be Seen By Naked Eye; selisih 11° crescent sudah tinggi saat sunset. Tetapi bisa tak terlihat/ tertutup (mendung?)
==
Akhirnya dapat disimpulkan bahwa secara astronomis 1 dzulhijah= 10 des’07 tidak berdasar. Konsekuensinya pelaksanaan haji kali ini TIDAK SAH? Sejauh ilmu pengetahuan saat ini tidak sah, tetapi Wallahu a’lam. Atas nama astronom amatir, penulis mengucapkan bela sungkawa terhadap jutaan jama’ah. Tidak bermaksud memperumit keadaan, tapi memang demikianlah kenyataannya.
Selamat Tahun Baru Hijriyah 1429

Genghis Khun Rujukan:
1. Blognya pak Thomas Djamaludin
2. Program Accurate Times